TGXNews.com – Kalau ngomongin UMKM dan startup, satu masalah klasik pasti muncul: modal. Nah, anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, baru-baru ini menyoroti pentingnya akses UMKM ke sumber pendanaan inovatif, seperti venture capital.
Menurut Novita, masalah permodalan konvensional udah nggak cukup untuk mendukung pertumbuhan usaha kecil dan startup.
“Selama ini, permasalahan startup sering kali hanya dibatasi pada akses permodalan biasa. Padahal, venture capital tidak hanya menyuntikkan dana, tetapi juga membawa manfaat besar dalam hal peningkatan managerial skill, financial skill, dan pengawasan yang ketat terhadap performa usaha,” ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Kementerian UMKM di Gedung DPR RI, Senin (18/11).
Amazara: Contoh dari Bangkrut Jadi Bangkit
Novita juga membagikan cerita inspiratif soal Amazara, UMKM lokal yang dulu sempat bangkrut tapi akhirnya bangkit berkat dukungan venture capital.
“Amazara dulu sudah mengibarkan bendera putih, tetapi berkat dukungan venture capital, usaha ini kembali hidup. Tak hanya modal yang diberikan, tetapi juga pendampingan manajemen dan keuangan secara intensif, bahkan dengan target bulanan yang ketat. Hasilnya, usaha ini tidak hanya bertahan tetapi terus tumbuh hingga sekarang,” jelasnya.
Venture Capital: Peluang Besar yang Belum Tersentuh
Sayangnya, pendekatan seperti ini belum jadi prioritas Kementerian UMKM. Novita menyayangkan hal ini karena venture capital bisa jadi solusi besar buat UMKM yang punya potensi tapi terbentur masalah modal dan manajemen.
“Usaha-usaha seperti ini butuh pacuan untuk bertumbuh, dan venture capital mampu memberikan itu. Namun, sayangnya, potensi ini belum tersentuh oleh kementerian,” tegasnya.
Harapan untuk UMKM Lebih Tangguh
Novita berharap ke depannya Kementerian UMKM bisa membuka akses ke venture capital sebagai bagian dari program pengembangan. Tujuannya, supaya UMKM nggak cuma bisa bertahan, tapi juga jadi pilar kuat ekonomi Indonesia.
“Dengan dukungan yang tepat, UMKM kita tidak hanya akan mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Novita.
Artikel ini dikutip dari Gesturi.