TGX- Puluhan nelayan asal Kecamatan Watulimo unjuk gigi dalam adu cepat mengendarai perahu kunting.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sejalan dengan salah satu rangkaian dari Festival Nelayan Trenggalek yang dilaksanakan di Pantai Cengkrong, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo.
Dalam perlombaan tersebut para nelayan harus dibagi menjadi beberapa kloter dalam perlombaan. Pembagian kloter ini didasarkan dari pengambilan nomor urut pada saat technical meeting.
Dwi Ispadianto selaku perwakilan panitia perlombaan balap perahu kunting, mengungkapkan ada puluhan nelayan yang mengikuti perlombaan tersebut. “Peserta yang konfirmasi ada 26, tapi ini ada yang mengundurkan diri karena alasan mesinnya. Jadi kurang lebih ada 23 peserta,” paparnya.
Di samping itu, jalur perlombaan sendiri dilakukan dengan arah memutar yang ditandai dengan bendera pada setiap titiknya. “Untuk sirkuit melingkar dengan dua kali,” terangnya.
Demi memastikan keamanan peserta lomba, pihak panitia mewajibkan setiap peserta untuk mengenakan perlengkapan keselamatan saat perlombaan. “Untuk peserta nanti wajib menggunakan jaket pelampung keselamatan,” ujarnya.
Sementara itu, Yulianto sebagai salah nelayan yang berhasil memenangkan perlombaan pada kloter kedua menjelaskan bahwa dirinya telah mempersiapkan perahu miliknya jauh sebelum perlombaan digelar. “Untuk persiapan dimulai satu bulan sebelum perlombaan,” jelasnya.
Dia menyatakan bahwa sebelum perlombaan digelar ia tidak melakukan latihan secara khusus untuk memperdalam kemampuannya mengendarai perahu kunting. “Kalau latihan tidak ada, sebab kesehariannya memang seperti ini (melaut, red),” ujarnya.
Namun Yulianto mengaku sempat mengalami kesulitan dalam menghadapi terjangan ombak di perairan Pantai Cengkrong. “Yang sulit itu ombaknya, memang hari-hari ini agak tinggi,” pungkasnya.
Dia juga tidak lupa mengucapkan rasa syukur karena berhasil keluar sebagai nomor satu dari kloter kedua. “Tadi dapat nomor satu dari gelombang kedua,” tuturnya.***