TGX- Pelaku aksi begal payudara di Kecamatan Durenan, Trenggalek mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini telah menarik perhatian publik setelah video kejadian tersebut menjadi viral.
Pihak kepolisian segera bertindak dengan mendatangkan korban dan orang tua korban ke Polsek Durenan untuk melakukan interogasi dan investigasi lebih lanjut pada Sabtu (27/7/2024).
Saat dilakukan interogasi, orang tua korban menyatakan tidak ingin membuat laporan resmi perihal insiden tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa pelaku, yang juga warga Kecamatan Durenan diduga memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Pelaku diketahui terdaftar sebagai pasien di Rumah Sakit Lawang dan Poli Kejiwaan Rumah Sakit Soedomo Trenggalek sejak tahun 2019 dan masih menjalani masa pengobatan hingga kini.
Pihak kepolisian juga sempat mendatangkan pelaku beserta orang tuanya ke Polsek Durenan.
Dalam interogasi yang dilakukan oleh Tim PPA dan penyidik, ditemukan bahwa pelaku memang mengalami gangguan kejiwaan yang membuatnya tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik.
Menyadari kondisi ini, orang tua korban memutuskan untuk memaafkan pelaku dan tidak membawa kasus ini ke ranah hukum.
Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, menyatakan bahwa bukti-bukti yang ditunjukkan oleh orang tua pelaku, termasuk rekam medis dari Rumah Sakit Lawang dan Rumah Sakit Soedomo menunjukkan bahwa pelaku memang mengalami gangguan kejiwaan.
“Berdasarkan temuan ini, orang tua korban membuat surat pernyataan untuk tidak melaporkan kejadian tersebut, mengingat kondisi pelaku yang memprihatinkan,” ungkap Zainul.
Ibunda pelaku juga turut menyampaikan permohonan maaf kepada korban, orang tua korban, dan masyarakat Trenggalek atas peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut.
“Ia meminta agar masyarakat memahami situasi yang terjadi karena kondisi kejiwaan anaknya,” lanjutnya.
Korban yang masih berusia di bawah umur dan duduk di kelas 10 SMA bersama dengan orang tuanya, telah memaafkan pelaku setelah mengetahui latar belakang kondisi kejiwaannya.
Kepolisian Polres Trenggalek mengapresiasi sikap bijaksana dari keluarga korban dan menegaskan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan kondisi pelaku serta memastikan tidak ada kejadian serupa yang terulang.***
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya penanganan kesehatan mental yang tepat dan komprehensif, serta bagaimana masyarakat dapat bersikap bijaksana dalam menghadapi kasus-kasus yang melibatkan individu dengan gangguan kejiwaan.