Angka Stunting di Trenggalek Turun Jadi 15 Persen

 TGX | TRENGGALEK- Angka stunting di Trenggalek kembali mengalami penurunan pada tahun 2024. 

Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menunjukkan angka stunting di Trenggalek turun menjadi 15,8 persen. 

Sedangkan pada tahun 2023 lalu laporan stunting berada di angka 19,5 persen. 

Terdapat selisih angka sebesar  3,7 persen dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Sementara itu, data data bulan penimbangan juga menunjukkan hal serupa.

Data bulan pertimbangan menunjukkan bahwa laporan stunting pada tahun 2023 mencapai 6,62 persen. 

Sedangkan pada tahun 2024 turun menjadi 6,11 persen. 

Kepala Dinkesdalduk KB Trenggalek, Sunarto mengungkapkan bahwa 100 persen balita di Trenggalek telah menjalani pengukuran dan intervensi serentak pada Juni 2024.

“Semua balita di Trenggalek sudah diukur dan dipetakan status gizinya,” ujar Sunarto 

Pada tahun 2024 ada sekitar 20 desa yang menjadi lokus stunting karena laporannya masih di atas satu persen.

“Lokus ini perlu mendapatkan perhatian lebih,” sambung Sunarto.

Sedangkan Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo mencatatkan laporan stunting terendah se-Bumi Menak Sopal. 

“Yang terendah ada di Desa Watulimo dengan angka 0,75 persen,” tutur Sunarto.

Sunarto juga menegaskan bahwa bukan hanya ibu maupun balita yang berperan dalam peningkatan atau penurunan angka stunting. 

“Kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan juga memiliki pengaruh yang signifikan,” terang Sunarto.

Sunarto menekankan bahwa peningkatan pengetahuan terkait pencegahan stunting dan pemenuhan gizi balita sangat diperlukan oleh masyarakat. 

“Oleh karena itu, kami terus berupaya memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan perawatan kesehatan bagi ibu dan anak,” tandas Sunarto.***

Artikel Lainnya