TGX | TRENGGALEK- Musim kemarau yang melanda Kabupaten Trenggalek tahun ini telah menyebabkan ribuan warga terdampak kekeringan.
Pada tahun ini dampak kekeringan telah menyebar di 19 desa di 9 kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Untuk mengatasi situasi ini, Polres Trenggalek bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek untuk melakukan penyaluran bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, mengatakan bahwa pihaknya menyadari betul adanya dampak buruk bagi masyarakat akibat kekeringan.
“Kami paham bahwa air adalah sumber kehidupan dan saat ini banyak warga kita yang kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap Indra.
Atas dasar tersebut, pihaknya menggandeng berbagai unsur terkait untuk melakukan penyaluran air bersih.
“Oleh karena itu, kami berinisiatif bersama BPBD untuk melakukan penyaluran air bersih sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap masyarakat,” jelas Indra.
Penyaluran tersebut melibatkan armada Patroli Genthong yang dikerahkan untuk mendistribusikan air bersih sebanyak 52.800 liter ke daerah yang mengalami kekeringan.
Proses pendistribusian dilakukan menggunakan 6 truk tangki berkapasitas 6.000 liter dan 14 armada Patroli Genthong.
Hal ini dimaksudkan agar setiap armadanya dapat mengirimkan 1.200 liter air bersih yang akan disalurkan langsung ke titik-titik yang telah ditentukan.
“Selain truk tangki, armada patroli ini berperan penting dalam menjangkau wilayah-wilayah yang lebih terpencil dan membutuhkan air bersih. Kami berharap bantuan ini dapat merata dan menjangkau warga yang benar-benar membutuhkan,” papar Indra.
Di samping itu, Kepala BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, memberikan apresiasi atas inisiatif Polres Trenggalek dalam mengatasi krisis air bersih ini.
“Patroli yang digagas Polres Trenggalek sangat membantu dalam upaya kami mengatasi dampak kekeringan, terutama dalam hal penyediaan air bersih untuk masyarakat,” jelas Triadi.
Penyaluran air bersih ini akan dilakukan secara rutin setiap hari hingga kondisi kekeringan berakhir dan pasokan air bersih kembali normal. (Lia)