TGX | TRENGGALEK- Sejumlah orang yang mengatasnamakan Relawan Bumbung Kosong satroni kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek.
Mereka melakukan hal tersebut untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait pelaksanaan Pilkada di daerah tersebut.
Salah satu perwakilan relawan Bumbung Kosong, Ali Maskur menyampaikan bahwa kehadiran mereka bertujuan untuk membangun demokrasi di Trenggalek yang lebih baik.
“Hari ini, kami selaku relawan Bumbung Kosong menghadiri kantor KPU Trenggalek dengan tujuan supaya demokrasi di Trenggalek semakin maju dan berkembang,” ujar Ali.
Ali juga menambahkan bahwa pihaknya merasa adanya kemunduran demokrasi di Trenggalek dengan adanya calon tunggal dalam Pilkada.
Namun, Ali juga menegaskan bahwa para relawan tidak bertujuan untuk menghalangi jalannya pemerintahan atau pemilu di Trenggalek.
“Kami tidak akan menghalang-halangi jalannya Pilkada di Trenggalek, tapi kami ingin menyatukan sikap untuk pemenangan Bumbung Kosong,” tegasnya.
Ali menyatakan bahwa pihaknya juga meminta kejelasan dari KPU terkait regulasi maupun legalitas Bumbung Kosong sebagai pilihan dalam Pilkada.
Berdasarkan hasil pertemuan, KPU masih berkoordinasi dengan KPU pusat.
Namun KPU Trenggalek memberikan indikasi bahwa surat suara akan memuat pilihan calon tunggal dan Bumbung Kosong.
“Pada intinya KPU juga memberikan ruang untuk surat suara yang berisi calon tunggal melawan Bumbung Kosong,” tuturnya.
Ali menekankan bahwa para relawan sudah terkoordinasi mulai dari tingkat kecamatan hingga desa.
Ali juga mengaku bahwa hal ini akan terus diperjuangkan sebagai simbol demokrasi di Trenggalek.
Sementara itu, saat disinggung mengenai calon petahana yang tampil menjadi calon tunggal, Ali enggan berkomentar banyak.
“Kami tidak mau menilai kinerja pemerintahan yang ada, tapi yang jelas kami senang dan akan mendukung Bumbung Kosong,” tutupnya. (Lia)