TGX- Malam 1 Suro mempunyai makna penting dalam umat Islam dan menjadi malam yang sakral bagi budaya orang Jawa. Selain itu, malam satu suro juga dianggap mistis bagi sebagian orang, sehingga terdapat pantangan yang tidak boleh dilakukan pada bulan ini.
Dalam kalender Jawa, Suro merupakan bulan pertama. Salah satu alasan kesakralan Bulan Suro dikarenakan kepercayaan bahwa bulan tersebut akan dipenuhi dengan nasib buruk dan kesialan.
Dihimpun dari berbagai sumber terdapat berbagai larangan yang dipercaya pada malam 1 Suro yakni sebagai berikut:
1. Dilarang Keluar Rumah
Mitos pertama adalah tidak boleh keluar rumah. Bulan Suro identik dengan kesialan, bencana, dan hal-hal yang buruk yang mungkin terjadi pada seseorang. Dengan demikian, masyarakat Jawa percaya bahwa untuk menghindari hal buruk, maka mereka tidak keluar rumah.
Para masyarakat yang percaya dengan hal ini memilih berdiam diri di dalam rumah. Hingga kini, mitos tersebut masih dipercaya oleh banyak orang khususnya Masyarakat Jawa.
2. Dilarang Melangsungkan Pernikahan
Mitos lain yang beredar pada malam 1 Suro adalah larangan untuk melangsungkan pernikahan. Bagi masyarakat Jawa terdapat bulan baik dan buruk untuk melangsungkan hajat. Pernikahan yang merupakan momen sakral, tentunya harus dilakukan pada bulan yang baik.
Kendati bulan Suro menjadi bulan yang dianggap sakral, akan tetapi ada mitos bahwa pernikahan tidak boleh dilaksanakan karena bersamaan dengan ritual lainnya. Mitos yang beredar pada masyarakat adalah seseorang yang melaksanakan pernikahan pada bulan tersebut akan terkena sial. Umumnya mitos tersebut dipercaya oleh para orang tua dari suku Jawa.
3. Pindah Rumah
Larangan dalam bulan Suro lainnya adalah larangan pindah rumah. Hal ini dipercaya agar keluarga tersebut terhindar dari musibah atau bencana.
Selain tidak boleh keluar rumah, pindah rumah juga tidak diperbolehkan untuk dilakukan di bulan Suro. Primbon Jawa terkait hal ini masih dipegang teguh oleh sejumlah masyarakat.
4. Dilarang Berkata Kasar
Terdapat larangan untuk berbicara kasar atau mengucapkan hal-hal yang buruk pada malam satu Suro. Apabila seseorang tidak menjaga lisan dan berkata hal-hal yang buruk dipercaya dapat menjadi kenyataan.
Hal ini juga dikaitkan dengan kepercayaan sebagian orang Jawa bahwa pada malam tersebut akan adanya makhluk gaib. Makhluk tak kasat mata itu akan keluar dan mencari manusia yang melakukan tindakan lalai dalam ingat dan waspada (eling lan waspada).
Itulah beberapa larangan yang beredar dan dipercaya banyak orang pada malam satu Suro. Sebagai warga Indonesia yang kaya akan budaya, hendaknya kita saling menghargai kepercayaan yang dimiliki oleh suku-suku lain.***