NETRAWARGA.COM | TRENGGALEK- Pusat Kajian Filsafat dan Teologi (PKFT) Tulungagung sukses menggelar Madrasah Filsafat yang kedua.
Acara tersebut dilaksanakan pada 26 hingga 28 Juli 2024 di Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Ada lebih dari 25 peserta yang turut andil dalam kegiatan ini.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mewujudkan intelektual yang komprehensif dan mampu berfikir kritis, analitis, serta logis dalam merespon fenomena sosial.
“Anomi pada mahasiswa memberikan pertanyaan akan dibawa kemana bangsa ini disaat para mahasiswa menjadi pemimpin di negeri ini. Hal ini mengakibatkan kami pada kegiatan Madrasah Filsafat ini mengusung tema ‘To be is to do’,” jelas Direktur PKFT Tulungagung, Basyaruddin Zainun Nafi’.
Pemateri yang dihadirkan pada kegiatan ini juga memiliki nama yang mentereng. Diantaranya ada Muhammad Mustafied (Pengasuh Ponpes Aswaja Nusantara Yogyakarta), Akhol Firdaus (Direktur IJIR), Budi Harianto (Kaprodi AFI UIN SATU Tulungagung), Saiful Mustofa (Direktur Diskursus Institut), dan M. Khoirul Fata (Intelektual NU).
Di sisi lain, materi yang dibawakan juga beraneka ragam. Antar lain pengantar filsafat dan filsafat Yunani, filsafat modern, filsafat Islam, ilmu logika serta analisis sosial berdasarkan teori kritis.
“Semoga para peserta nanti dapat mempersiapkan diri dalam menanggapi tantangan dan permasalahan yang terus membersamai kecepatan teknologi digital,” tutupnya.***
