TGX | TULUNGAGUNG- Pusat Kajian Filsafat dan Teologi (PKFT) Tulungagung mengadakan kegiatan diskusi bertajuk Kongkow Bareng Mahasiswa (Kobam) pada Selasa (3/9/2024).
Diskusi kali ini mengusung tema “Strategi Pengembangan Media Digital Berbasis Komunitas Agar Tetap Eksis,” dengan menghadirkan narasumber Mohamad Syafi’i Alielha, yang akrab dikenal sebagai Savic Ali, Ketua PBNU Bidang Media, IT, dan Advokasi.
Savic Ali dalam paparannya menjelaskan berbagai strategi penting yang dapat diimplementasikan oleh komunitas dalam mengembangkan media digital agar tetap eksis di tengah persaingan yang ketat.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah pentingnya memahami kebutuhan komunitas.
“Mengenali karakteristik dan fokus pada kebutuhan spesifik komunitas merupakan langkah awal yang sangat penting,” ujarnya.
Selain itu, Savic Ali menekankan pentingnya menciptakan konten yang relevan dan berkualitas.
Dia mendorong komunitas untuk melibatkan anggotanya dalam proses pembuatan konten, sehingga konten yang dihasilkan benar-benar mencerminkan minat dan kebutuhan mereka.
“Konten yang baik adalah yang mampu menarik perhatian sekaligus memberikan nilai tambah bagi anggota komunitas,” tambahnya.
Pemanfaatan teknologi juga menjadi topik pembahasan dalam Kobam ini.
Savic Ali mengajak komunitas untuk menggunakan teknologi terkini guna meningkatkan aksesibilitas dan menganalisis data perilaku serta tren komunitas.
Hal ini, menurutnya, penting untuk memastikan bahwa strategi yang diambil tetap relevan dengan dinamika yang terjadi di komunitas.
Savic juga menyoroti pentingnya interaksi dan engagement dengan anggota komunitas.
“Bangun interaksi aktif melalui diskusi, forum, atau acara online. Berikan ruang bagi anggota untuk berpartisipasi secara konsisten,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara monetisasi dan pengalaman pengguna, dengan mengembangkan model bisnis yang mendukung keberlanjutan media seperti iklan, donasi, atau program langganan.
Tidak kalah penting, Savic Ali mengingatkan pentingnya evaluasi dan perbaikan berkala, serta adaptasi terhadap perubahan tren dan kebutuhan baru komunitas.
“Kolaborasi dengan pihak eksternal juga dapat memperluas jangkauan dan memperkuat eksistensi media digital berbasis komunitas,” pungkasnya. (Lia)
