SEMA UIN SATU Gelar Dialog Kebangsaan, Emil Dardak Blak-blakan Soal Kriteria Pemimpin

TGX | TULUNGAGUNG- Senat Mahasiswa (SEMA) UIN SATU Tulungagung menyelenggarakan dialog kebangsaan pada Kamis (5/9/2024) kemarin. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa, yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan di masa depan.

Ketua SEMA UIN SATU Tulungagung, Fahmi Romadhoni, menjelaskan bahwa acara ini diadakan untuk memupuk jiwa nasionalis mahasiswa dan mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin bangsa. 

“Mahasiswa merupakan agen perubahan yang akan menjadi pemimpin di masa depan,” ungkap Fahmi.

Acara ini menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak, sebagai pembicara utama. 

Dalam kesempatan ini, Emil membahas bagaimana karakter seorang pemimpin yang dapat memiliki elektabilitas tinggi serta mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.

Emil Dardak menyoroti pentingnya pemimpin yang tidak hanya sekadar tampil menarik di hadapan publik, tetapi juga mampu memberikan arahan yang tepat. 

“Pemimpin itu seharusnya menjadi tuntunan, bukan tontonan. Namun, di negara kita sering kali yang disenangi adalah pemimpin yang sukanya marah-marah,” ujar Emil.

Ia juga menyinggung tentang indikator kepuasan masyarakat yang kerap menjadi penilaian kinerja seorang pemimpin. 

Emil menekankan bahwa indikator tersebut harus dilakukan secara independen dan tidak bisa dinilai secara internal. 

“Ada indikator kepuasan masyarakat, dan itu harus diukur secara objektif dengan independensi,” tambahnya.

Lebih lanjut, Emil Dardak mengibaratkan seorang pemimpin sebagai dokter yang harus mendengarkan keluhan pasiennya, atau dalam hal ini, masyarakat yang dipimpinnya. 

Ia juga menekankan pentingnya proses yang baik dalam menghasilkan seorang pemimpin yang berkualitas.

“Pemimpin yang baik lahir dari proses yang baik pula,” tegas suami Arumi Bachsin tersebut. 

Menurut Emil, elektabilitas memang penting dalam kancah politik, namun kepribadian seorang pemimpin jauh lebih krusial. 

Seorang pemimpin harus memiliki karakter dan kepribadian yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat.

Acara dialog kebangsaan ini disambut antusias oleh para mahasiswa UIN SATU Tulungagung. 

Mereka berharap acara semacam ini dapat terus diadakan untuk memperkaya wawasan dan membangun kesadaran akan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga keutuhan bangsa serta mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan. (Lia)

Artikel Lainnya