Jangan Salah Kaprah! Susu Kental Manis Bukan Pengganti Susu Buat Anak-anak

Insight TGXNews.com – Penggunaan susu kental manis (SKM) sebagai pengganti susu
buat anak-anak masih jadi masalah di banyak tempat. 
Padahal, kandungan gula yang super tinggi dalam SKM bikin produk ini nggak
cocok jadi sumber nutrisi utama, apalagi buat bayi dan anak kecil.

Menurut
Dinas Kesehatan (Dinkes) PPKB Trenggalek, kesalahan ini harus
diluruskan. 

Kepala Dinkes PPKB Trenggalek, dr. Sunarto, bilang kalau masyarakat perlu
banget paham soal perbedaan SKM dengan susu yang benar-benar direkomendasi
buat anak.

“Sejak 2018, pemerintah sudah menyatakan bahwa SKM bukan produk susu. Oleh karena itu, istilahnya diubah menjadi kental manis. Produk ini tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang karena kandungan gulanya yang sangat tinggi” jelas Sunarto.

Risiko Kesehatan Karena SKM

Pakai SKM sebagai pengganti susu? Big no! 
Sunarto juga ingetin kalau konsumsi SKM rutin bisa memicu risiko penyakit,
salah satunya diabetes.

Nggak cuma itu, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) udah ambil langkah buat cegah iklan yang misleading soal
SKM. 

Sejak Mei 2018, BPOM melarang iklan SKM tampil dengan gambar anak kecil atau
visualisasi yang bikin orang mikir kalau SKM itu sama kayak susu cair
biasa.

“BPOM sudah mengeluarkan Surat Edaran pada Mei 2018. Dalam surat tersebut, produsen dilarang menampilkan gambar anak di bawah lima tahun atau visualisasi SKM sebagai susu cair. Bahkan, iklan SKM tidak boleh ditayangkan saat program anak-anak” tambah Sunarto.

SKM = Topping, Bukan Nutrisi Utama

Jadi, boleh nggak sih pakai SKM? Boleh, tapi buat topping aja, misalnya buat
pelengkap makanan.
“SKM itu cuma bahan tambahan, bukan pengganti susu. Anak-anak tetap butuh
ASI atau susu yang punya kandungan gizi seimbang,” kata Sunarto lagi.

Dinkes Trenggalek terus ngegas edukasi masyarakat soal pentingnya milih produk
yang pas buat kebutuhan gizi anak. Sunarto juga wanti-wanti orang tua buat lebih
bijak dalam memilih.

“ASI tetap jadi nutrisi terbaik buat bayi. Setelah itu, susu yang sesuai
standar baru bisa diberikan. Jangan samain SKM dengan susu, ya,” tutup
Sunarto.

Dengan edukasi ini, harapannya, masyarakat makin paham
soal peran SKM dan bisa kasih yang terbaik buat anak-anak. Jangan sampai salah
pilih lagi, ya!

Artikel Lainnya