Ecohabit TGXNews.com – Ada opini menarik dari Sudaryadi, Direktur Program
Traction Energy Asia, yang menyoroti keberanian Kabupaten Trenggalek dalam
mengusung visi “Net Zero Carbon”.
Visi tersebut tertuang dalam naskah teknokratik Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Sebuah visi yang nggak main-main untuk
sebuah kabupaten kecil dengan dominasi sektor agraris.
Dalam opininya berjudul
Cita-cita Net Zero Emission dari Trenggalek yang terungah di portal Katadata.co.id, Sudaryadi menyoroti
bagaimana Trenggalek mengambil langkah maju dengan memasukkan isu lingkungan
hidup ke dalam prioritas strategis pembangunan daerah.
Bagi Sudaryadi, ini adalah langkah penting di tengah banyaknya daerah lain
yang lebih fokus pada isu-isu sektoral seperti ekonomi atau infrastruktur.
Tantangan Besar untuk Kabupaten Kecil
Foto dari katadata |
Dengan lebih dari separuh wilayahnya berupa hutan dan sektor pertanian
sebagai penyumbang utama PDRB, Trenggalek berada di garis depan risiko
dampak perubahan iklim.
Mulai dari ancaman banjir hingga ketidakpastian cuaca yang bisa memengaruhi
produktivitas pertanian. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, sepertinya
memahami betul pentingnya menjaga daya dukung alam untuk keberlanjutan hidup
masyarakat.
Namun, Sudaryadi nggak memungkiri bahwa mencapainya bukan perkara mudah.
Istilah “net zero carbon” sendiri sering dianggap terlalu abstrak, apalagi
untuk diterapkan di level daerah.
“Tapi di sinilah keunikan Trenggalek, mereka memilih diksi ini agar bisa
jadi tolok ukur yang konkret bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam
menyusun indikator capaian.” Tulis Direktur Program Traction Energy Asia
tersebut.
Inisiatif yang Patut Dicontoh
Menurut Surdayadi, selama empat tahun terakhir, Trenggalek mulai menunjukkan
hasil. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di sana bahkan lebih tinggi
dibandingkan rata-rata Jawa Timur dan nasional.
Kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari lembaga donor hingga lembaga
riset, menunjukkan bahwa kabupaten ini serius mewujudkan pembangunan rendah
karbon.
Langkah teknokratik yang dipaparkan Trenggalek menurut Sudaryadi juga patut
diacungi jempol. Identifikasi emisi karbon, pemilihan sektor ekonomi rendah
emisi, hingga penataan ruang berbasis data menjadi fondasi kebijakan yang
kuat.
Mengapa Isu Ini Penting untuk Anak Muda?
Sudaryadi dengan jeli menunjukkan ironi: isu lingkungan, termasuk net zero
carbon, seringkali absen dalam perdebatan Pilkada. Padahal, keputusan
politik yang dibuat sekarang akan menentukan bagaimana kita menghadapi
krisis lingkungan di masa depan.
Sebagai anak muda, penting banget untuk mulai peduli sama isu-isu seperti
ini. Kenapa? Karena kita yang akan paling terdampak kalau visi ini nggak
tercapai.
Selain itu, langkah Trenggalek ini juga membuktikan kalau perubahan besar
nggak harus dimulai dari kota besar atau wilayah metropolitan. Daerah kecil
pun bisa jadi inspirasi nasional.
Jadi Intinya Apa?
Opini Sudaryadi mengingatkan kita bahwa langkah kecil bisa punya dampak
besar kalau direncanakan dengan matang.
Visi net zero carbon Trenggalek adalah bukti bahwa daerah kecil pun bisa
punya mimpi besar. Sekarang, tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat,
terutama generasi muda, ikut terlibat dan memastikan visi ini nggak cuma
jadi wacana, tapi benar-benar tercapai.
Untuk lebih jelas terkait opini Sudaryadi, silakan baca sendiri di portal
katadata, linknya ada di atas.
Mau tahu lebih lanjut tentang perjuangan Trenggalek menuju net zero
carbon?
Simak terus portal TGXNews.com, medianya anak muda, good news from
Trenggalek.