Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau yang akrab disapa Mas Ipin, mengajukan tantangan baru untuk BAZNAS Trenggalek. Dalam acara BAZNAS Award 2024, ia meminta lembaga ini mengembangkan dana zakat yang diterima agar manfaatnya semakin luas dan menyentuh lebih banyak masyarakat.
Mas Ipin menekankan pentingnya langkah ini karena kondisi demografi Trenggalek yang disebutnya tengah menghadapi tantangan populasi tua (aging population).
“Nanti yang usia produktif harus merawat yang sudah tidak produktif dan anak-anak yang belum produktif. Kalau ini tidak dipikirkan sekarang, APBD kita bisa habis untuk urusan sosial,” ungkap Mas Ipin.
Bupati muda ini berharap, baik BUMD maupun BAZNAS dapat menginisiasi kegiatan usaha produktif yang keuntungannya bisa digunakan untuk masyarakat miskin. Ia mencontohkan BAZNAS yang bisa membuka toko berjejaring.
“Kalau hasilnya menjanjikan dan break-even point tercapai dalam setahun, keuntungannya di tahun selanjutnya bisa digunakan untuk menyantuni masyarakat,” jelasnya.
Mas Ipin juga berbagi inspirasi dari negara Arab, di mana zakat dan wakaf digunakan secara produktif. Ia menyebut hotel Usman Bin Affan di Madinah yang dibangun dari hasil zakat, infak, dan wakaf kebun kurma yang dikelola.
“Hasil kurmanya dijual, sebagian digunakan untuk menyantuni orang miskin, sisanya membangun hotel, dan keuntungan hotel itu kembali untuk membantu masyarakat miskin,” paparnya.
Tanggapan Ketua BAZNAS Trenggalek
Menanggapi tantangan tersebut, Ketua BAZNAS Trenggalek Mahsun Ismail menyatakan kesiapannya. Namun, ia juga menegaskan pentingnya perencanaan yang matang.
“Kami siap menyambut tantangan dari Pak Bupati. Tapi kami akan berhitung lebih cermat, terutama kalau ini mengarah pada usaha produktif. Kami tidak ingin langkah ini justru meleset dari tujuan,” katanya optimis.
Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang baru bagi pengelolaan zakat yang tidak hanya berorientasi pada penyaluran, tetapi juga pada keberlanjutan dan peningkatan manfaat sosial.